Beranda | Artikel
Kaidah Fikih (26) : Hukum Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah
Sabtu, 8 Oktober 2016

Perintah apabila yang dimaksud darinya pelakunya, maka perintah itu hukumnya fardlu ain.
Dan apabila yang dimaksud perbuatannya, maka perintah itu hukumnya fardlu kifayah.

Ini adalah kaidah untuk membedakan antara perintah yang bersifat fardlu ain dan perintah yang bersifat fardlu kifayah. Bila yang dimaksud adalah pelakunya maka fardlu ain. Contohnya perintah untuk sholat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya.

Bila yang dimaksud perbuatannya maka fardlu kifayah. Contohnya adalah adzan, bila ada satu orang adzan, maka itu sudah terhasilkan. Maka itu mencukupi. Contohnya lagi menyelenggarakan pengurusan jenazah, tidak wajib setiap orang mengurus jenazah.

 

Lihat Semua Artikel “Kaidah Islam”


Artikel asli: https://cintasunnah.com/kaidah-fikih-26-hukum-fardhu-ain-dan-fardhu-kifayah/